Jember, sungguh manis semangkamu!
Wilayah kabupaten Jember memiliki areal lahan pertanian yang luas. Diwilayah ini terdapat banyak lapangan pekerjaan muali dari sektor Pertanian, Pertambangan, Perikanan, dan lain sebagainya. Disektor pertanian misalnya, kabupaten ini merupakan penghasil buah semangka yang dapat dikatakan terbesar diJawa, atau terbesar kedua se Indonesia setelah Lampung.
Kecamatan Puger dan Gumukmas merupakan daerah sentra pembudidayaan semangka terbanyak dikabupaten ini, selain masih ada kecamatan lain yang lahan pertaniannya juga dapat ditanami komoditi ini. Dikecamatan Puger sendiri terdapat dua desa sentra pembudidayaan buah ini. Didesa Puger Kulon ada sekitar 50 hektar lahan pertanian yang ditanami semangka. Sedangkan didesa Mojosari terdapat sekitar 350 hektar, dan dikecamatan Gumukmas terdapat pembudidayaan buah tersebut di desa Mayangan, seluas kurang lebih 150 hektar.
Semua pembudidayaan tersebut dilakukan oleh petani / masyarakat setempat, atau bukan dari pihak pemerintah (PTPN). Semua ini sudah dilakukan petani setempat mulai tahun 1997, hanya saja pada awal-awal pembudidayaan ditahun tersebut luasnya tidak seluas saat ini, dan sentra penghasil buah semangka masih ada di Kabupaten Banyuwangi. Beberapa tahun kemudian petani yang lain yang sebelumnya belum membudidayakan tanaman tersebut jadi ikut-ikutan untuk membudidayakan semangka, karena menurut mereka pembudidayaan atau penanaman semangka sangat menjajikan keuntungan yang besar dibandingkan dengan komoditi yang lain seperti kedelai dan jagung.
Kalau dilihat dari segi pembiayaan, penanaman buah semangka memang membutuhkan tenaga perawatan dan pembiayaan yang jauh lebih besar daripada pembudidayan kedelai ataupun jagung. Menurut masyarakat setempat yang memang selalu berkecimpung dibidang pembudidayaan buah tersebut, dalam 1Ha pembudidayaan buah tersebut dapat menelan biaya sekitar 25.000.000 rupiah. Sangat jauh apabila dibandingkan dengan biaya penanaman kedelai ataupun jagung yang hanya sekitar 6.000.000 rupiah dalam 1Ha.
Memang tidak salah kalau dikatakan pembudidayaan buah semangka sangat menjajikan. Menurut petani setempat modal 25.000.000 rupiah yang ia keluarkan dapat diraih keuntungan yang berlipat ganda hanya dalam waktu 2 bulan, karena pembudidayaan buah semangka itu hanya membutuhkan masa tanam 60 hari. Suatu contoh misalnya, seorang petani menuturkan bahwa dia mengeluarkan modal 35.000.000 rupiah ketika dia menanam semangka seluas 1.5 ha, begitu panen tiba dan pada saat itu harga semangka tinggi, dia mendapatkan hasil penjualan sebesar 172.000.000 rupiah.
Disamping itu semua, sebenarnya masih ada saja kendala yang serius yang dihadapi para petani yang dapat menurunkan hasil, atau bahkan mungkin dapat membuat mereka gagal panen. Masalah itu adalah rendahnya harga jual ketika panen raya dan kelangkaan pupuk bersubsidi dikabupaten Jember yang terjadi saat ini.
Ketika panen raya tiba, ribuan ton buah semangka diangkut menuju kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Semangka kabupaten Jember memang terkenal karena besar buah, ketahanan simpan dari buah tersebut, juga karena semangka Jember terkenal manis.
Kecamatan Puger dan Gumukmas merupakan daerah sentra pembudidayaan semangka terbanyak dikabupaten ini, selain masih ada kecamatan lain yang lahan pertaniannya juga dapat ditanami komoditi ini. Dikecamatan Puger sendiri terdapat dua desa sentra pembudidayaan buah ini. Didesa Puger Kulon ada sekitar 50 hektar lahan pertanian yang ditanami semangka. Sedangkan didesa Mojosari terdapat sekitar 350 hektar, dan dikecamatan Gumukmas terdapat pembudidayaan buah tersebut di desa Mayangan, seluas kurang lebih 150 hektar.
Semua pembudidayaan tersebut dilakukan oleh petani / masyarakat setempat, atau bukan dari pihak pemerintah (PTPN). Semua ini sudah dilakukan petani setempat mulai tahun 1997, hanya saja pada awal-awal pembudidayaan ditahun tersebut luasnya tidak seluas saat ini, dan sentra penghasil buah semangka masih ada di Kabupaten Banyuwangi. Beberapa tahun kemudian petani yang lain yang sebelumnya belum membudidayakan tanaman tersebut jadi ikut-ikutan untuk membudidayakan semangka, karena menurut mereka pembudidayaan atau penanaman semangka sangat menjajikan keuntungan yang besar dibandingkan dengan komoditi yang lain seperti kedelai dan jagung.
Kalau dilihat dari segi pembiayaan, penanaman buah semangka memang membutuhkan tenaga perawatan dan pembiayaan yang jauh lebih besar daripada pembudidayan kedelai ataupun jagung. Menurut masyarakat setempat yang memang selalu berkecimpung dibidang pembudidayaan buah tersebut, dalam 1Ha pembudidayaan buah tersebut dapat menelan biaya sekitar 25.000.000 rupiah. Sangat jauh apabila dibandingkan dengan biaya penanaman kedelai ataupun jagung yang hanya sekitar 6.000.000 rupiah dalam 1Ha.
Memang tidak salah kalau dikatakan pembudidayaan buah semangka sangat menjajikan. Menurut petani setempat modal 25.000.000 rupiah yang ia keluarkan dapat diraih keuntungan yang berlipat ganda hanya dalam waktu 2 bulan, karena pembudidayaan buah semangka itu hanya membutuhkan masa tanam 60 hari. Suatu contoh misalnya, seorang petani menuturkan bahwa dia mengeluarkan modal 35.000.000 rupiah ketika dia menanam semangka seluas 1.5 ha, begitu panen tiba dan pada saat itu harga semangka tinggi, dia mendapatkan hasil penjualan sebesar 172.000.000 rupiah.
Disamping itu semua, sebenarnya masih ada saja kendala yang serius yang dihadapi para petani yang dapat menurunkan hasil, atau bahkan mungkin dapat membuat mereka gagal panen. Masalah itu adalah rendahnya harga jual ketika panen raya dan kelangkaan pupuk bersubsidi dikabupaten Jember yang terjadi saat ini.
Ketika panen raya tiba, ribuan ton buah semangka diangkut menuju kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Semangka kabupaten Jember memang terkenal karena besar buah, ketahanan simpan dari buah tersebut, juga karena semangka Jember terkenal manis.
Setuju bos...sebaiknya para petani semangka di Jember mendapat perhatian dari pemerintah untuk pengendalian harga semangka. Salam, Dio,Warga JEmber
BalasHapusAda kontak person yg bisa sy hubungi?
BalasHapussaya butuh rutin perhari 1 ton ada gak yang bisa dihubungi? thanks
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus